Halo sahabat kucing, apa kabar? Pasti kalian semua sudah tahu mengenai jenis kucing somali yang akan kami berikan untuk kalian semuanya. Namun ternyata, tidak sedikit lho yang belum mengetahui mengenai jenis kucing yang satu ini. Berikut ini penjelasannya.
Sejarah asal mula kucing somali masih diselimuti oleh banyak misteri. Beberapa percaya bahwa kucing ras ini dihasilkan akibat mutasi genetik alamiah kucing abyssinian. Beberapa mengatakan bahwa kucing somali merupakan hasil cross-breeding yang dihasilkan di Inggris pada tahun 1940an. Pada tahun-tahun pasca perang dunia ke-2 merupakan masa dimana sangat sulit mendapatkan kucing ras abyssinian murni, oleh karena itu para breeder mengawinkannya dengan kucing longhair. Hal ini terpaksa dilakukan untuk terus mempertahankan garis keturunan kucing. Bukti bahwa perang tidak hanya berdampak pada manusia, namun juga kucing.
Kucing abyssinian yang berbulu panjang pertama kali lahir di Amerika Serikat pada tahun 1953. Hal ini tentu saja membawa kepanikan diantara cat fanciers, karena standarisasi kucing abyssinian tidak berbulu panjang. Para breeder pun segera menyingkirkan anak kucing yang dianggap telah “tercemar” gen-nya oleh kucing longhair. Namun seiring berjalannya waktu, kucing baru ini mendapatkan penggemar diantara cat fanciers karena keindahan yang ini dari generasi baru ini. Akhirnya kucing somali dikembangbiakan, dan bahkan beberapa breeder mulai fokus untuk melakukan breeding kucing abyssinian longhair ini.
Breeder berpengaruh yang pertama kali mengembangkan jenis kucing ini adalah Evelyn Mague dari New Jersey pada tahun 1969. Suatu hari ia mendapatkan seekor kucing abyssinian berbulu panjang, Mague yang sebelumnya merupakan breeder kucing Abyssian ini selanjutnya melakukan cross-breeding dengan kucing abyssinian sehingga menghasilkan genetik kucing yang stabil. Namun sayangnya, para breeder abyssinian tetap meremehkan kucing ras baru ini sehingga dikucilkan dari dunia perkucingan.
Mague menamakan kucing ras baru ini dengan nama Somali – berasal dari kata Somalia, yaitu sebuah daerah yang berbatasan di timur dan tenggara Abyssina (sekarang Ethiopia). Ia merasa ini adalah nama yang cocok karena secara genetik, kucing somali memiliki kedekatan genetik dengan kucing abyssinian.
Mague pun tidak menyerah untuk memperjuangkan kucing ras baru ini agar mendapatkan pengakuan. Pada tahun 1972, ia mendirikan Somali Cat Club of America, yang beranggotakan dari negara Amerika Serikat dan Kanada. Selanjutnya pada tahun 1975 CFA (Cat Fanciers’ Association) mengakui ras kucing Somali, pada tahun-tahun selanjutnya TICA (The International Cat Association) dan FIFe (Fédération Internationale Féline) juga mengakui Kucing Somali.
Karakter Fisik Kucing Somali
Kucing Somali adalah kucing yang sangat cantik dengan bulunya yang sangat berwarna, marking wajah yang mencolok, telinga lebar, dan bulu ekornya yang tebal memberikan kesan “rubah kecil” yang sangat menawan hati. Kecuali bulunya yang panjang, karakter fisik kucing somali sangat mirip dengan kucing abyssinian.
Bentuk kepala kucing somali seperti baji (segitiga) agak bulat dengan telinga besar dan lebar. Mata kucing somali besar berbentuk almond berwarna tembaga atau hijau. Pada wajahnya terdapat garis-garis gelap pada pipi dan alisnya. Tubuh kucing Somali memiliki tubuh berotot yang anggun dan atletis, pertengahan antara langsing seperti kucing siam dan gempal seperti kucing persia. Tubuh yang anggun ini ditumpu oleh tulang kaki kecil yang kokoh.
Bulu kucing somali termasuk medium longhair dan memiliki tekstur yang halus. Perbedaan mencolok lainnya adalah adanya bulu lebat di sekitar leher dan dadanya, sehingga penampilan kucing somali lebih tebal. Bulu-bulu ini juga tumbuh di sekitar telingan bagian dalam kucing. Pola warna bulunya disebut dengan agouti (atau disebut juga “ticked”), dimana terdapat lebih dari satu warna pada tiap helai rambutnya. Warna bulu kucing somali terdapat empat warna utama: ruddy brown (burnt sienna), red (sorrel), blue, dan fawn. Namun beberapa asosiasi kucing membolehkan adanya warna lain termasuk chocolate, lilac dan berbagai warna perak.
Meskipun pada umumnya kucing somali sehat dan kuat, terkadang kucing jenis ini memiliki masalah dengan gingivitis, kerusakan gigi dan amiloidosis – penempukan protein pada organ. Namun perlu diingat bahwa kucing ras lain pun juga bisa terkena penyakit ini. Penyakit lain yang juga bisa menyerang kucing ini adalah feline infectious anemia (FIA).Jadi selalu rutin periksa kesehatan kucing ke dokter hewan ya.
Karakter Sifat Kucing Somali
Sama seperti saudaranya, Kucing Somali sangat aktif. Mereka senang memanjat, melompat dan bermain. Tidak ada satupun hal kecil yang bisa lolos dari kucing yang sangat cerdas dan ingin tahu ini. Sifat ini lah yang sangat disukai oleh sahabat kucing karena sangat menghibur. Memelihara kucing somali berarti membutuhkan tempat yang cukup luas karena kucing ini sangat senang mengeksplorasi wilayah sekitarnya. Kucing ini akan segera menyelidiki dengan cermat setiap kita melakukan suatu kegiatan.
Karena sifatnya yang sangat senang bermain, jadi persiapkan banyak mainan ketika ingin memelihara jenis kucing ini. Bola ping-pong, tutup botol, gumpalan kertas, dan cat teaser sangat menghibur kucing cerdas ini. Ketika kita mulai mengajak kucing ini bermain, ia tidak akan membiarkan kita untuk berhenti. Hihihi.
Kucing Somali bisa beradaptasi dengan lingkungan rumah dimana mereka dicintai dan diberikan perhatian. Karena kecerdasan dan aktifnya kucing ini, maka jangan heran jika kita menemukan rumah kita berantakan ketika meninggalkan kucing somali ini sendirian, karena ia akan berusaha mencari sesuatu yang menarik untuk dilakukan. Hati-hati ya sahabat kucing, kucing ini bisa menjadi adiktif, sekali kita memelihara kucing ini, kita akan ketagihan dan jatuh cinta terhadapnya.
0 komentar:
Post a Comment